Pengertian Network Marketing & Direct Selling
Pengertian Network Marketing / Direct Selling
MLM adalah Suatu Konsep Penjualan secara Jaringan yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat Indonesia, padahal kalau dipelajari, MLM mempunyai potensi sangat besar bagi Seoranang Ingin Mempunyai bsinis Sendiri dengan Modal Sekecil2 nya dan Penghasilan yang UNLIMITED.
Sebenarnya Konsep Penjualan ada 3 :
- Penjualan lewat Toko ke Toko (Konvensional)
- Penjualan Lewat Internet dan TV
- Penjualan MLM
Dari ke tiga konsep tersebut sangat Beda Jalur Penjualannya.Tetapi yang jelas dari ketiga penjualan tersebut, mengandung Unsur Jaringan. Sebagai Contoh di penjualan Lewat Toko, anda Membeli Sebuah Minuman Berkarbonasi dengan Merk “X” dengan harga 1750 rupiah, Tapi sebenarnya, Harga dari produsen tidak lebih dan tidak kurang adalah 200 rupiah, sekarang pertanyaannya adalah “Kenapa Harganya bisa berubah…..???” Dari situlah kita simpulkan bahwa sebenarnya Penjualan Melalui Jalur dari
————————————————————–
Produsen —> Distributor Besar —> Dist.menegah —> Distr. Kecil —> Agen —-> Grosir —> Pengecer —> Toko —> Konsumen (Baru sampai pada kita).
DAPAT KITA LIHAT PADA BAMBAR BERIKUT INI :
————————————————————–
Setiap Distributor mengambil Keuntungan sendiri-sendiri di situlah letak dari Penghasilan yang diperoleh. Sekarang Pertanyaannya Apakah anda tidak berfikir, apakah bisa Konsumen Mendapatkan Untung ( selain produk dari produsen ) atau biasa kita sebut “Hak LOYALTI”……????
Sedangkan Di MLM Kita Membeli produk dari suatu perusahaan dengan harga yang sama dari produsen, dan kita mendapatkan bonus bukan dari kita menipu orang lain atau dari downline kita, tetapi kita dapat bonus dari jasa kita telah meng-iklan-kan kepada orang lain, dengan jalur sbb :
—————————————————————
Produsen —> Distributor Besar —> Dist.menegah —>Distr. Kecil —> Agen —-> Grosir —> Pengecer —> Toko —> Konsumen (Dan Sebagai Distributor).
—————————————————————
Contoh : Pak A Seorang Distributor MLM X menawari kepada Pak B tuk join menjadi member Perusahaan X dan membeli produk dari Perusahaan MLM X tersebut, secara otomatis ada transaksi antara Pak B dengan Perusahaan MLM X, dan Pak A bulan Berikutnya Mendapatkan Bonus (berupa uang) via ATM dari perusahaan MLM X, dan bukan dari Pak B. Begitu Seterusnya. Dan yang menjadi permasalahan adalah banyak persepsi tentang “Selalu saja menguntugkan Pihak yang Diatas”. Begitu Juga Dengan penjualan lewat TV dan internet sales. Semua Berbau Jaringan yang tidak bisa lepas dari konsep PIRAMIDA, “Menguntungkan Pihak Diatas”. Apakah bedanya dengan MLM???
Perbedaan Terletak pada Konsep PIRAMIDA-nya. Piramida di Usaha Konvensional atau Perusahaan merupakan PIRAMIDA yang kekal (tidak bisa Bersaing, Apakah Bisa Seorang Direktur disuatu perusahaan lebih dari 1…???)
Sedangkan Di MLM Berbentuk Piramida BERTUMBUH tidak Heran Kita lihat banyak Downline (sebutan bagi member di bawah kita) Berpenghasilan Melebihi dari Penghasilan upline, walaupun statusnya adalah dibawah upline.
Ini Adalah sebuah Gambaran Kecil tentang Apa yang dimaksud Dengan MLM, kami (penulis-red) tidak bisa menulis selengkap-lengkap nya tentang MLM, tapi Hanya Mereka yang Pernah Menjalani MLM lah yang bisa berpendapat.Karena Sangat Lengkap Ilmu dan Nilai yang tidak kita dapat di pelajaran formal selama kita hidup di dunia ini.
Dapat Disimpulkan Bahwa Semua Di dunia ini adalah berbentuk Piramida, jangan anggap Piramida itu buruk tapi bersyukurlah bahwa semua hal adalah piramida, tapi yang namanya persepsi dan pangdangan paradigma seseorang dengan orang lain, maka berbahagialah jika ada perdedaan, karena adanya perbedaan tersebut kita bisa lebih maju dan berkembang…. bagaimana tidak???coba kita lihat sebuah kejadian sehari-hari, bagaimana sebuah mobil bisa berjalan di atas permukaan aspal?karena perputaran ban begesekan dengan aspal, berarti ada perbedaan antara ban dan aspal.
Kami tetap menghargai kepada anda yang PRO dan KONTRA terhadap MLM, karena semua hal pasti ada yang PRO dan KONTRA.
Salam SUKSES
BAGAIMANA MEMILIH NETWORK MARKETING YANG TEPAT???
Bagaimana memilih Network Marketing yang benar ?
Network Marketing memang sudah menjadi fenomena yang sangat mencengangkan dalam dunia pemasaran. Ide dasar dari konsep Network Marketing adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas jalur distribusi dan promosi suatu perusahaan.
Dengan Network Marketing, perusahaan dapat hanya membayar biaya promosi sebesar persentase harga produk yang terjual. Artinya efisiensi promosi terhadap barang terjual pada perusahaan yang menerapkan sistim Network Marketing adalah seratus persen.
Dikarenakan Bisnis adalah sesuatu yang rasional, penuh perhitungan (calculated), dan berhati-hati (prudent), maka tentu ada variabel-variabel bisnis yang patut anda pertimbangkan sebelum anda melibatkan diri kedalam sebuah Network Marketing.
Namun sebelum sampai pada hal tersebut, pertanyaan mendasar yang harus diajukan adalah mengapa anda harus berbisnis ?
Ide dasar membangun sebuah bisnis adalah membangun sebuah aset yang dapat menghasilkan pemasukan bagi anda, bahkan ketika anda tidak lagi harus bekerja.
Umumnya ada dua macam cara untuk mencapai keinginan anda :
Cara pertama :
Bekerja -> Mendapatkan Penghasilan -> Mendapatkan Keinginan
Mendapatkan keinginan dengan cara ini sifatnya sementara. Hal ini karena ketika anda tidak lagi bekerja penghasilan anda juga terhenti, yang berakibat keinginan anda tidak akan tercapai.
Namun ada cara yang lebih baik untuk dilakukan, yaitu :
Cara kedua :
Bekerja ->Membangun Aset -> Mendapatkan Penghasilan -> Mendapatkan Keinginan.
Dengan cara ini, bahkan ketika anda tidak lagi (mampu) bekerja, Aset yang telah anda bangun akan menghasilkan pemasukan yang terus menerus bagi anda, yang akhirnya akan membantu mencapai keinginan anda.
Jika anda perhatikan, perbedaan dari kedua cara diatas terletak pada kata “Aset”.
Pertanyaan yang kemudian diajukan adalah, apakah Aset itu ?
Menurut Robert T. Kiyosaki :
Aset adalah “Sesuatu yang memasukan uang ke saku anda”. Lawan dari Aset adalah Liabilitas (arti harfiah-nya adalah kewajiban). Liabilitas adalah “Sesuatu yang mengeluarkan uang dari saku anda”.
Menurut Robert T. Kiyosaki, Orang yang makmur secara finansial adalah orang yang membangun dan memiliki Aset, orang yang tidak makmur secara finansial adalah orang yang hanya memiliki liabilitas, dan Kelas Menengah adalah orang yang menganggap dirinya membeli Aset padahal mereka membeli Liabilitas.
Sebagai contoh, ketika anda membeli sebuah mobil, apakah anda membeli sebuah aset atau sebuah liabilitas ? Jawabannya bisa keduanya. Ketika anda membeli sebuah mobil untuk anda pakai, anda membeli liabilitas. Namun ketika anda membeli sebuah mobil untuk anda sewakan, anda membeli sebuah aset. Maka apa yang membuat sesuatu hal menjadi sebuah Aset atau Liabilitas bukanlah kenyataan fisik dari benda tersebut (mobil, rumah, dll), namun pikiran andalah yang menentukan benda tersebut sebagai sebuah Aset atau Liabilitas (anda sewakan, atau anda pakai).
Robert T. Kiyosaki membagi aset menjadi tiga macam aset. Aset-aset tersebut adalah :
1. Aset Fisik
Aset fisik adalah aset yang secara fisik anda bangun dan miliki. Contoh aset ini adalah pabrik atau konglomerasi. Membangun aset seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan modal yang tidak sedikit. Untuk orang kebanyakan adalah mustahil membangun aset semacam ini, dikarenakan terbatasnya modal, kemampuan menanggung resiko, tempat melakukan usaha, dan keahlian yang dimiliki. Usaha kecil, dimana tanpa kehadiran anda usaha tersebut tidak akan berjalan, belumlah masuk kategori Aset fisik ini.
2. Aset Sistim
Aset sistim adalah bentuk aset yang anda beli berupa sebuah sistim yang sudah berjalan. Aset seperti ini sering disebut Franchise. Dalam Franchise, anda membeli sistim dari suatu organisasi yang sudah terkenal. Konsekuensinya, anda harus membayar sejumlah uang dan royalti pada organisasi bisnis tersebut. Yang menjadi masalah adalah jumlah uang yang anda keluarkan untuk membeli sistim ini sangatlah besar. Jika anda termasuk orang kebanyakan yang tidak memiliki kemampuan finansial yang kuat, sebaiknya lupakan saja untuk memiliki aset seperti ini.
3. Aset Jaringan
Aset jaringan adalah bentuk aset dimana anda bersama-sama rekanan anda, saling membantu untuk membentuk suatu jaringan pemasaran atas suatu produk dari suatu perusahaan. Dari ketiga macam aset tersebut, Aset jaringan adalah yang paling dapat dimiliki oleh orang kebanyakan karena sifatnya yang tidak membutuhkan modal besar, resiko kecil, tempat melakukan bisnis yang fleksibel, pengaturan waktu yang fleksibel dan adanya suatu sistem yang memungkinkan anda untuk berkembang.
Dari ketiga jenis aset tersebut diatas, mana jenis aset yang menurut anda dapat anda bangun saat ini ? Jika saat ini anda sudah memiliki aset fisik atau aset sistim, saya ucapkan selamat! Teruslah mengembangkan aset anda tersebut demi masa depan anda. Namun jika saat ini anda belum memiliki sebuah aset, atau sedang berpikir untuk membangun sebuah aset untuk masa depan anda, ataupun ingin membantu sesama anda untuk mecapai kehidupan yang lebih baik, ada baiknya anda mempertimbangkan aset Jaringan ini.
Sesuai namanya, Aset jaringan adalah aset dimana anda membentuk suatu jaringan pemasaran atas suatu produk dari suatu perusahaan. Masalahnya, ada banyak perusahaan yang menjalankan sistim pemasarannya dengan cara pemasaran jaringan ini. Dikarenakan bisnis adalah sesuatu yang rasional, penuh perhitungan (calculated), dan berhati-hati (prudent), maka tentu ada variabel-variabel bisnis yang patut anda pertimbangkan sebelum anda melibatkan diri kedalam sebuah pemasaran jaringan dan mulai mengembangkan aset anda. Lalu, faktor-faktor apa saja yang harus anda perhatikan?.
PERTAMA
Yang harus anda lakukan adalah memeriksa aspek keabsahan (legalitas) dari perusahaan Network Marketing (Pemasaran Jaringan) yang ditawarkan pada anda. Sekilas tampaknya sulit karena anda tidak tahu harus menghubungi siapa. Namun sebenarnya caranya cukup mudah. Anda tinggal masuk ke website milik Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), yaitu http://www.apli.or.id APLI adalah lembaga yang berkepentingan terhadap perkembangan Network Marketing di Indonesia. Untuk menjadi anggota APLI, sebuah perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Marketing Plan yang tidak berbentuk piramida dan bukan money game.
2. Kode Etik yang tidak bertentangan dengan Kode Etik APLI.
3. Ada barang atau jasa yang secara nyata diperjual belikan sampai ke tangan konsumen.
4. Pendapatan harus diperoleh dari hasil penjualan barang/jasa, bukan dari rekruting mitra usaha.
5. Berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas, memiliki NPWP dan IUPB.
Dengan demikian, bekerjasama dengan sebuah perusahaan pemasaran jaringan yang telah menjadi anggota APLI, akan menjamin kelancaran dan kelanggengan bisnis yang anda lakukan. Bukankah aset yang anda bangun ini adalah untuk selamanya, dan bukan hanya jangka pendek saja?.
KEDUA
Setelah anda memeriksa aspek legalitas tersebut, tentu masih ada variabel lainnya yang harus anda pertimbangkan dalam memilih sebuah pemasaran jaringan. Disini saya akan memperlihatkan pada anda, bahwa setidaknya ada 6 hal yang harus anda perhatikan dalam memilih sebuah perusahaan pemasaran jaringan yang akan anda jalankan. Ke-enam hal tersebut adalah :
1. Company profile
2. Kredibilitas pendiri perusahaan
3. Produk yang ditawarkan
4. Sistim pemasaran yang menguntungkan
5. Sistim pendukung yang baik, dan
6. Aktivitas Internasional.
1. Company Profile
Apakah pemasaran jaringan yang ditawarkan berasal dari sebuah firma kecil diseberang jalan rumah anda ? ataukah sebuah perusahaan kelas menengah dengan cakupan operasi diseluruh Indonesia ? atau bahkan memang sebuah organisasi global yang telah beroperasi di ratusan negara di dunia ?
Apakah perusahaan tersebut memiliki pabrik sendiri ? ataukah hanya menjadi distributor dari produk yang dihasilkan orang lain ? Lalu, bagaimana dengan nilai perusahaan tersebut ? apakah perusahaan tersebut memiliki aset ratusan juta, beberapa milyar, atau bahkan trilyunan rupiah ?
Sebuah perusahaan skala dunia dengan aset yang besar, tentu tidak mudah tutup hanya karena masalah kecil disuatu negara/kawasan. Hal ini berbeda dengan perusahaan kecil yang hanya beroperasi di suatu negara/kawasan.
Ingatlah selalu, jika perusahaan tersebut sampai tutup atau bangkrut, maka hancur pula jaringan yang telah susah-payah anda bangun. Oleh karena itu, pastikan anda bekerjasama dengan perusahaan yang bonafide demi kelanggengan bisnis yang anda jalankan.
2. Kredibilitas pendiri perusahaan.
Sebuah bisnis yang baik merupakan cerminan pribadi dari pendiri perusahaan tersebut. Cerminan tersebut terutama terlihat dari visi dan misi perusahaan yang ia dirikan. Apakah visi dan misi perusahaan tersebut adalah mendirikan bisnis yang sukses secara financial ?. Ataukah ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan demi kebaikan bersama?.
Sebagai contoh : Konosuke Matsushita, pendiri Panasonic, sebuah perusahaan raksasa dari Jepang, memiliki prinsip bahwa pada intinya bisnis adalah melakukan kebaikan untuk sesama manusia. Hal ini tercermin pada perusahaan yang didirikannya itu. Maka, pastikan kredibilitas pendiri perusahaan pemasaran jaringan tempat anda bergabung, adalah benar-benar orang yang baik, memiliki kompetensi, komitmen dan bertanggung-jawab. Hal ini perlu demi kelangsungan bisnis anda sendiri.
3. Produk yang ditawarkan
Produk adalah merupakan sarana pengantaran nilai. Produk dapat berupa barang, jasa ataupun ide. Produk yang baik dari suatu perusahaan biasanya tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan tersebut. Ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan dalam memilih suatu perusahaan pemasaran jaringan dari sisi produknya :
a. Tingkat kebutuhan (urgensi) produk
Apakah produk yang ditawarkan memiliki tingkat kebutuhan (urgensi) yang tinggi, sedang atau rendah ? Semakin tinggi tingkat kebutuhan suatu produk, semakin dibutuhkan produk tersebut oleh orang banyak. Hasilnya, anda tidak akan terlalu sulit dalam memasarkan produk tersebut. Pastikan tingkat kebutuhan produk yang ditawarkan cukup tinggi.
b. Nilai produk
Apakah produk yang ditawarkan memiliki nilai yang sebanding dengan harga yang dibayarkan?.
c. Repeat order
Bagaimana pembelian kembali (repeat order) dari produk tersebut ? Apakah pembelian kembali dari produk tersebut sering ? Ataukah jarang ? Atau, seberapa sering orang membeli produk tersebut untuk dirinya ? Umumnya Repeat order dari produk ini sangat berkaitan dengan sifat dari produk tersebut, yaitu apakah sifatnya relatif permanen ataukah sifatnya sebagai barang konsumsi. Maka, pastikan repeat order dari produk yang ditawarkan cukup tinggi.
d. Produk Sejenis (substitusi)
Apakah produk yang ditawarkan dapat digantikan oleh produk lain sejenis yang banyak terdapat di pusat-pusat perbelanjaan ? Jika ya, lalu alasan apa lagi yang dapat dikemukakan mengapa memilih produk dari sebuah perusahaan pemasaran jaringan dibandingkan produk yang banyak beredar dipasaran ? Oleh karena itu, pastikan bahwa produk perusahaan pemasaran jaringan tersebut memiliki keunggulan yang jelas yang tidak terdapat pada produk-produk yang ada dipusat-pusat perbelanjaan.
e. Standar kualitas
Apakah produk yang ditawarkan memiliki standar kualitas yang tinggi ? Hal ini dapat dilihat dari standar kualitas yang diterapkan oleh perusahaan jaringan pemasaran. Namun standar kualitas seperti ISO9000 saja belumlah cukup. Untuk beberapa produk, beberapa negara maju telah melangkah menciptakan standar kualitas yang lebih baik lagi.
Sehingga sulit untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kualitas produk yang ditawarkan. Oleh karenanya, cara paling mudah melihat seberapa tinggi kualitas produk yang ditawarkan adalah dengan melihat negara-negara maju mana saja yang telah dimasuki oleh produk dari perusahaan pemasaran jaringan tersebut. Pastikan produk yang ditawarkan telah masuk di banyak negara maju di dunia.
f. Faktor Sosio-demografis
Apakah produk yang ditawarkan telah memiliki sertifikat halal ? Hal ini mengingat faktor sosio-demografis Indonesia yang mayoritas dihuni oleh kalangan umat islam. Dan hal-hal lainnya.
4. Sistem Pemasaran
Dalam menjalankan bisnis dengan suatu perusahaan pemasaran jaringan, posisi anda bukanlah dibawah atau diatas dari perusahaan tersebut. Posisi anda adalah setara dengan perusahaan pemasaran jaringan. Oleh karena itu, sesuai prinsip berbisnis yang baik, anda dan perusahaan pemasaran jaringan haruslah sama-sama diuntungkan dari kerjasama ini.
Akibatnya, adalah hal yang sangat wajar apabila anda bertanya “imbalan apa yang saya dapatkan dari bekerjasama dengan perusahaan pemasaran jaringan X ?”.
Sebuah hal yang menggelikan jika anda bekerjasama dengan suatu perusahaan pemasaran jaringan, namun imbalan yang anda terima bahkan tidak dapat menutupi biaya operasional yang anda keluarkan di bisnis ini. Memang benar bahwa dalam menjalankan bisnis apapun juga, anda harus percaya akan adanya penundaan hasil. Artinya anda tidak dapat berharap mendapatkan imbalan finansial secara cepat dalam jumlah yang besar. Namun ada batas minimum untuk menutupi biaya-biaya operasional yang anda keluarkan. Dan anda sendiri yang menentukan “berapa besar imbalan finansial yang harus saya dapatkan ?”, yang mengarah kepada pertanyaan “maka, pemasaran jaringan manakah yang dapat memberikan apa yang saya harapkan ?”
5. Sistim Pendukung
Bisnis pemasaran jaringan yang anda bentuk, pada hakikatnya adalah bisnis anda sendiri. Bisnis ini bukan bisnis orang yang mensponsori anda (orang yang mengajak anda kedalam bisnis ini). Bisnis ini juga bukan bisnis orang yang anda sponsori. Ini adalah bisnis anda sendiri.
Awalnya anda hanyalah seorang diri dalam menjalankan bisnis ini. Sampai pada suatu saat anda memiliki ratusan, ribuan, atau bahkan ratusan ribu orang dalam organisasi bisnis anda, hal itu adalah sepenuhnya kuasa anda untuk menentukan dan meraihnya. Karena ini adalah bisnis anda sendiri, anda tentu membutuhkan suatu organisasi/konsultan untuk membantu, melatih dan membimbing anda bagaimana menjalankan bisnis ini dengan cara yang benar.
Sebuah organisasi/konsultan yang baik, biasanya menyediakan berbagai bahan/material untuk mendukung anda menjalankan bisnis ini. Mereka juga mengadakan berbagai pertemuan dan pelatihan untuk menjaga motivasi dan semangat anda agar tetap fokus dalam mencapai tujuan anda. Selain itu, organisasi/konsultan yang baik juga membantu anda mengembangkan kepribadian anda sehingga anda dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Pastikan pemasaran jaringan yang akan anda ikuti memiliki Organisasi/Konsultan yang baik, yang berfokus untuk membantu anda sukses di kehidupan anda dan di bisnis ini.
6. Aktivitas Internasional
Di era globalisasi, hanya perusahaan yang memiliki akses global yang mampu bersaing. Hal ini bukan hanya akibat tidak tersedianya sumberdaya dan pasar yang mencukupi di kawasan tempatnya beroperasi, namun juga karena perusahaan saat ini harus memperhatikan stabilitas kawasan didalam operasi bisnisnya. Tahun 1998, ketika terjadi resesi ekonomi di Indonesia, banyak perusahaan yang tutup dan hengkang keluar negeri, tidak terkecuali perusahaan yang menjalankan usahanya dengan sistim pemasaran jaringan. Akibatnya, para pelaku pemasaran jaringan yang ditutup tersebut menderita kerugian yang tidak sedikit, yaitu hilangnya jaringan yang telah mereka bangun dengan susah payah. Meski demikian, beberapa perusahaan pemasaran jaringan yang memang beroperasi secara global dapat terus beroperasi. Hal ini dapat dilakukan karena banyaknya kawasan yang dimasukinya, sehingga operasional perusahaan masih dapat ditanggung oleh kawasan lainnya sambil menunggu pulihnya keadaan. Oleh karenanya, pastikan perusahaan pemasaran jaringan yang anda pilih adalah perusahaan dengan skala global yang telah masuk di banyak negara di dunia.
Setelah membahas ke-enam hal tersebut diatas, masih ada dua hal penting lainnya yang harus anda perhatikan sebelum anda bergabung dengan sebuah perusahaan pemasaran jaringan.
A. Kredibilitas sponsor anda
Orang yang mensponsori anda haruslah orang yang memiliki cukup pengetahuan tentang bagaimana bisnis ini dijalankan. Analoginya, jika ada seorang Kapten, seorang Kolonel, seorang Jendral dan seorang Raja, yang masing-masing menawarkan anda untuk bergabung dengannya, sedangkan anda sendiri adalah seorang prajurit. Maka pada siapa anda ikut bergabung?. Tentu jawabannya adalah pada sang Raja bukan?. Sebuah analogi sederhana yang memperlihatkan, jika anda bergabung dengan seorang kapten, mungkin ilmu yang anda dapatkan tidak akan melebihi ilmu kapten itu sendiri. Namun jika anda bergabung dengan sang Raja, benar, ilmu yang anda dapatkan mungkin tidak melebihi ilmu sang Raja, namun bisa melebihi ilmu sang Jendral, Kolonel, apa lagi Kapten. Maka pastikan anda bergabung dengan orang yang tepat, Orang yang benar-benar mengerti tentang bisnis pemasaran jaringan ini.
B. Komitmen sponsor anda
Orang yang mensponsori anda seharusnya juga memiliki tanggung-jawab moral dalam membantu anda mencapai sukses di bisnis anda. Komitmen dan dedikasinya pada bisnis yang ia jalankan seharusnya dapat meyakinkan anda bahwa ia adalah orang yang tepat untuk menjadi rekan anda di bisnis ini. Seringkali dalam bisnis pemasaran jaringan, karena lebih berorientasi pada hasil finansial jangka pendek, sponsor anda tidak memperkenalkan anda pada jalur sponsor diatasnya. Akibatnya anda tidak mengetahui siapa-siapa saja orang yang tingkatnya jauh diatas anda. Sehingga bila sponsor anda tersebut memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan bisnis pemasaran jaringan tersebut -yang berarti komitmen terhadap bisnis ini rendah-, anda menjadi seorang diri di bisnis pemasaran jaringan tersebut. Maka pastikan sponsor anda adalah orang yang benar-benar memiliki komitmen tinggi di bisnis ini.
Dari hasil survey statistik terhadap para jutawan di Amerika Serikat, sekitar 20% dari mereka mendapatkan penghasilan dari bisnis pemasaran jaringan. Selain itu, para ahli melihat memang paradigma dunia yang terjadi mengarah pada model bisnis pemasaran jaringan ini. Dari kenyataan tersebut, pemasaran jaringan memiliki peluang untuk berkembang dengan pesat di masa yang akan datang. Namun saya seringkali merasa miris melihat banyaknya anggota masyarakat kita yang -dengan terburu-buru- mengguyurkan uang jutaan rupiah kedalam bisnis pemasaran jaringan, tanpa terlebih dahulu melakukan analisa ke-enam hal dan dua hal penting diatas. Akibatnya, banyak anggota masyarakat kita yang menderita kerugian waktu, tenaga dan finansial. Tentu saja hal-hal semacam ini sangat meresahkan kita semua. Akhir kata, saya sendiri telah melakukan analisa ke-enam hal dan dua hal penting diatas, terhadap suatu perusahaan pemasaran jaringan. Setelah melakukan evaluasi ke-enam hal dan dua hal penting tersebut dengan tuntas, akhirnya saya memutuskan untuk mulai bergabung dengan perusahaan pemasaran jaringan tersebut. Jika anda ingin berdiskusi lebih lanjut, silakan menghubungi saya pada alamat dibawah. Demikian tulisan ini dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Mohon maaf dan mohon masukannya bila terjadi kekurangan pada tulisan ini.
12:22 AM
|
Label:
Aset Bisnis Internasional Network Marketing
|
0 Coment:
Post a Comment